Minggu, 30 Januari 2011

MEDIA MIKROLOGI

Media dan Reagensia
Gimana sieh buat bikin media mikrobiologi ama reagensia ??

Kata buku yang saya baca, pembuatan media dengan pembuatan reagensia itu hanya berbeda pada saat prosesnya saja. Proses apa ?? Yaitu proses sterilisasi nya... pasti bagi yang belum mengetahui apa itu sterilisasi, bertanya-tanya... Sterilisasi itu proses dimana terjadinya pensucihamaan suatu alat atau media mikrobiologi dari bakteri bakteri baik yang bersifat patogen maupun bukan patogen. Nah, sekarang balik lagi ke tahapan-tahapan pembuatan media mikrobiologi.

Tahap pertama adalah sterilkan semua alat-alat yang akan di gunakan, misalnya erlenmeyer glass, cawan petri, beker glass, piper seukuran, pipet ukur atau segala alat gelas yang akan diperlukan. Tahap kedua adalah timbang media yang akan dipakai, misalnya media agar nutrien, TSB, TSA, atau MC sebanyak yang di butuhkan. Tahap ketiga yaitu penghomogenan larutan. Maksudnya adalah pelarutan media tersebut di atas dengan zat pelarut, misalnya dengan aquades atau zat pelarut lainnya. Tahap keempat, pindahkan media yang telah larut tersebut ke dalam tempat yang sesuai dengan kegunaannya. Tahap kelima, bungkus tempat-tempat media dengan kertas koran atau alat pembungkus yang terbuat dari kertas dengan rapi. Tahap keenam, masukan media-media yang sudah terbungkus itu ke alat pensteril, seperti otoklaf dengan suhu 121°C selama 15 menit.

Cara pengerjaan pembuatan reagen dan media tidak jauh berbeda, berikut tahapan-tahapannya.

Langkah awal, adanya pengukuran. Pengukuran di bedakan menjadi dua bagian, yaitu pengukuran dengan alat gelas dan pengukuran dengan alat timbang. Pengukuran alat gelas secara kualitatif dan secara kuantitatif. Secara kualitatif, misalnya dengan gelas ukur dan pipet ukur. Sedangkan secara kuantitatif, misalnya labu ukur dan pipet seukuran. Pengukuran dengan alat timbang pun ada secara kualitatif dan kuantitatif. Secara kualitatif, misalnya dengan timbangan teknis, sedangkan neraca analitis digunakan untuk penimbangan secara kuantitatif. Langkah kedua, dengan penghomogenan atau pelarutan larutan dengan zat pelarut baik yang bersifat polar maupun non-polar. Selanjutnya dengan melakukan pemindahan larutan yang sudah dihomogenkan ke dalam tempat yang sesuai, misalnya larutan AgNO disimpan di botol gelas berwarna gelap, zat-zat yang bersifat basa disimpan di botol yang terbuat dari plastik. Setelah di tempatkan, beri label atau identitas di botol tersebut.

Sekarang, mari kita bahas mengenai reagensia yang lebih spesifik lagi. Awal pembahasan ini, kita akan membahas mengenai fungsi-fungsi dari reagensia. Fungsi reagensia dibagi menjadi dua, yaitu berdasarkan wujud dan berdasarkan kualitasnya.



BERDASARKAN KUALITAS
KUALITATIF
KUANTITATIF
Larutan cair pekat
dalam pelarut cair
Larutan Baku Primer
Larutan gas
dalam pelarut cair
Larutan Baku Sekunder
larutan gas dalam gas
Larutan Baku Persediaan
larutan persediaan (stock) pereaksi kualitatif






Tidak ada komentar:

Posting Komentar